Rabu, 22 Juli 2009

-Ozon Makin Menipis-

Lapisan ozon merupakan lapisan yang berguna untuk melindungi kehidupan di Bumi dengan menghalangi sinar ultraviolet yang berbahaya dari Matahari. Lubang ozon merupakan pengurangan yang terjadi pada lapisan teratas ozon di atas Antartika akibat senyawa kimia produksi manusia yang melepaskan gas chlorine dan bromine di stratosfer.

Laporan dari NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebutkan lubang ozon di daerah kutub belahan bumi selatan telah memecahkan rekor untuk luas area dan kedalamannya. Pengamatan tanggal 21 – 30 September menunjukkan luas area rata-rata dimana terdapat lubang ozon merupakan luas area terbesar yang pernah teramati yakni sekitar 17,06 juta km persegi. Jika kondisi cuaca di stratosfer normal, maka lubang ozon akan mencapai ukuran 14.3 – 15 juta km persegi atau bisa diperkirakan hampir sama dengan luas area Amerika Utara.

Dalam monitoring ozon, digunakan Instrumen Monitor Ozon pada satelit Aura milik NASA bertugas untuk mengukur jumlah total ozon dari permukaan tanah sampai ke lapisan teratas atmosfer di seluruh benua Antartika. Instrumen monitoring tersebut melakukan pengamatan pada harga rendah yakni 85 Dobson Unit (DU) pada tanggal 8 Oktober di daerah lapisan es di Timur Antartika. Dobson Units merupakan harga yang dipakai dalam pengukuran jumlah ozon di atas suatu titik tetap di atmosfer.

Para peneliti dari NOAA’s Earth System Research Laboratory di Boulder, Colo, dalam penelitiannya untuk mengukur ozon pada tanggal 9 Oktober di seluruh kutub selatan menunjukkan total kolom dimana ozon mengalami pengurangan sampai sekitar 93 DU dari kisaran 300 DU pada pertengahan Juli. Yang lebih penting lagi, hampir semua ozon di lapisan antara 12.8 dan 20.9 km diatas permukaan Bumi telah rusak. Pada lapisan kritis ini pengukuran yang dilakukan merekam jumlah ozon yang sangat rendah yakni 12 DU, harga ini mengalami penurunan drastis dari harga rata-rata 125 DU pada bulan Juli-Agustus. Lantas apa arti harga-harga tersebut? Artinya, pada lapisan tersebut di atmosfer sudah tidak ada lagi ozon.

Pengamatan yang dilakukan Aura’s Microwave Limb Sounder menunjukkan level penghancuran ozon yang sangat tinggi oleh chlorine pada daerah rendah lapisan stratosfer (pada ketinggian sekitar 20 km). Kadar chlorine yang sangat tinggi ini menutupi seluruh daerah Antartike mulai dari pertengahan sampai akhir september. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi perpaduan jumlah chlorin yang tinggi dengan jumlah ozon yang sangat rendah.

Temperatur di lapisan stratosfer di Antartika menyebabkan perubahan lubang ozon bervariasi dari tahun ke tahun. Perubahan temperatur yang lebih dingin dari temperatur rata-rata merupakan akibat dari lubang ozon yang semakin besar dan dalam, sementara temperatur yang lebih hangat mengacu pada lubang ozon yang lebih kecil. Temperatur yang teramati oleh satelit NOAA dan balon yang mereka gunakan sebagai instrumen pada akhir september 2006 menunjukkan lapisan terendah stratosfer di Antartika jadi lebih dingin 9 derajat Fahrenheit dari temperatur rata-rata, dan menaikkan luas area lubang ozon tahun ini dari 1.9 menjadi 2.4 juta km persegi.

Pemanasan stratosfer Antartika terjadi oleh sinar matahari pada akhir musim dingin di kutub dan akibat skala besar sistem cuaca (planetary scale waves) yang terjadi di troposfer dan bergerak ke atas memasuki stratosfer. Sepanjang musim dingin dan musim semi di benua ANtartika pada tahun 2006 ini, planetary-scale wave systems relatif lemah menyebabkan stratosfer menjadi lebih dingin dari biasanya.

Saat matahari terbit sepanjang bulan Oktober dan November, akan terdapat lebih banyak sinar ultraviolet yang mencapai permukaan Bumi dari biasanya di daerah lintang selatan.

Sumber : NASA News Release

Tidak ada komentar: